LAPORAN AKHIR PPL



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, Karena berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Melalui  laporan ini, penulis telah diberikan kesempatan untuk melakukan penulisan laporan ini berdasarkan pengalaman selama PPL  mulai dari tanggal 1 Agustus sampai tanggal 31 Oktober  di SD RK Setia Budi (Budi Murni VI ). Adapun tujuan dari laporan ini adalah  tugas akhir mata kuliah Program Pengalaman Lapangan .
Penulis merasa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kemajuan penulisan penulis untuk tulisan yang akan datang.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terimakasi kepada :
1.      Bapak Drs. M.Simarmata M,Pd Selaku Dekan FKIP UNIKA St. Thomas
2.      Bapak Drs. H.Sigalingging, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Lapangan di SD RK Setia Budi ( Budi Murni VI )
3.      Sr. Rita Saragih, KSFL selaku kepala sekolah SD RK Setia Budi
( Budi Murni VI)
4.      T.A.Purba selaku guru pamong praktikan di SD RK Setia Budi ( Budi Murni VI)
5.      Bapak/ Ibu guru SD RK Setia Budi ( Budi Murni VI) yang telah memberikan banyak masukan dan bimbingan  bagi praktikan.
6.      Teman teman  mahasiswa yang tidak dapat diucapakan satu persatu yang bersedia meluangkan waktu, ide, saran dalam penyelesaian laporan ini.

Medan, 14  Oktober 2013
Penulis



Rotua Junita Sitohang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................ 2

BAB I    PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Pelaksanaan PPL................................................................... 3
1.2   Tujuan PPL..................................................................................................... 4

BAB II  KEGIATAN KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
 2.1  Masa Observasi/ Orientasi............................................................................. 5
2.2   Masa Terbimbing .......................................................................................... 6
2.3   Masa Mandiri................................................................................................ 9

BAB III ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1  Proses Pembimbingan Dosen Pembimbing Lapangan.................................... 11
3.2  Proses Pembimbingan Guru Pamong............................................................. 12
3.3  Permasalahan Permasalahan Yang Ditemui Mahasiswa................................. 14
3.4  Penyelesaian Masalah Yang Ditemui Mahasiswa.......................................... 15

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1  Kesimpulan .................................................................................................... 16
4.2   Saran.............................................................................................................. 16






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, tugas guru sebagai pendidik tidaklah dapat dikatakan ringan, sebab tidak hanya memberikan bekal pada anak didik berupa ilmu pengetahuan semata, tetapi hal yang lebih penting adalah membentuk keperibadian anak didik menjadi manusia yang berguna bagi dirinya, orang tua, masyarakat, agama, bangsa dan Negara.
Pendidikan merupakan proses pengembangan yang utuh menuju kearah kedewasaan dalam proses berfikir dan bertindak. Oleh karena itu seorang calon pendidik sebelum diterjunkan kedunia pendidikan hendaknya dibekali dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan profesi, dan kemampuan diri agar dalam melaksanakan tugasnya dapat berhasil seperti yang diharapkan.
Secara teoritis mahasiswa calon guru dibangku kuliah telah mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pendidikan, namun apa yang diperoleh nampaknya belum cukup sebagai bekal bagi seorang pendidik yang profesional.
Untuk melengkapi kekurangan tersebut, maka mahasiswa calon pendidik diwajibkan untuk melaksanakan Program
 Pengalaman Lapangan (PPl) disekolah-sekolah yang telah ditetapkan.
Program Pengalaman Lapangan adalah salah satu kegiatan kurikuler yang merupakan bagian dari perkuliahan yang dilakukan dalam bentuk pembelajaran teoritik selama 6 ( enam) semester kedalam praktik lapangan ( sekolah mitra), maka PPL dapat diartikan sebagai suatu program yang merupakan pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka pembentukan guru professional.
Dengan demikian diharapkan para mahasiswa calon guru setelah selesai praktek mempunyai bekal yang cukup untuk memasuki dunia pendidikan sesuai dengan tujuan dan sasaran  yang ingin dicapai melalui program PPL tersebut.

B.     Tujuan PPL
Pelaksanaan Program Praktek Pengalaman Lapangan ( praktik kependidikan) ditujukan untuk pembentukan guru yang professional melalui kegiatan pelatihan di sekolah mitra.  PPL diarahkan untuk mendidik, membimbing dan melatih mahasiswa agar :
1.      Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, akademik dan social psikologis sekolah tempat pelatihan berlangsung
2.      Menguasai berbagai  keterampilan dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan terutama dalam proses belajar mengajar.
3.      Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara untuh dan terpadu dalam situasinya.
4.      Mampu mengembangkan aspek kepribadian dan sosial di lingkungan sekolah.
5.      Mampu menarik kesimpulan nilai edukatif dan penghayatan  dan pengalaman selama pelatihan melalui refleksi dan menuangkan hasil refleksi itu dalam bentuk laporan.












BAB II
KEGIATAN  KEGIATAN YANG DI LAKSANAKAN

A.     Kegiatan Selama Masa Observasi/ Orientasi
Masa observasi adalah serangkaian kegiatan yang diprogramkan dalam PPL, yaitu suatu tahap kegiatan, untuk mengakrabkan calon guru dengan dunia sekolah melalui observasi dan lingkungan penghayatan berbagai aspek kehidupan di sekolah. untuk lebih mengenal sekolah mitra yang akan menjadi tempat penulis melakukan  PPL, pada tanggal  27 Agustus penulis mengantar surat keterangan pelaksanaan PPL ke sekolah mitra dari FKIP UNIKA ST THOMAS dan pada 29   Juli sesuai dengan kesepakatan dengan kepala sekolah  penulis  bertemu dengan guru pamong dan mengambil kalender akademi serta  pembagian kelas dan roster untuk  pelaksanaan PPL.
PPL dimulai pada tanggal 1 Agustus, hari pertama PPL penulis memperkenalkan diri kepada guru guru di sekolah mitra dan bertemu dengan  guru pamong untuk berdiskusi dalam pembuatan RKM. Setelah selesai berdiskusi dengan guru pamong, penulis melanjutkan diskusi dengan KTU untuk membuat rencana kegiatan Mahasiswa dibidang administrasi. Setelah menemui KTU dan memberikan tugas tugas yang boleh di lakukan selama PPL,  setelah berdiskusi dengan Pamong dan KTU, penulis melanjutkan diskusi dengan sesam praktikan untuk  menyusun RKM agar RKM yang dibuat terencana  dengan baik dan waktu tidak bertabrakan di kemudian hari dalam melaksankan RKM.
masa observasi dilakukan mulai dari tangal 1 sampai tanggal 6 padahal seyogianya sampai tangal 7 Agustus, karena pada masa observasi ada libur hari raya pada tanggal 7.  Dan selama masa observasi tepatnya mulai dari tanggal 2  penulis sudah masuk kedalam kelas untuk mengamati guru pamong mengajar. Pada saat guru pamong mengajar, penulis membantu guru pamong dengan membantu anak yang kesulitan dalam  mengikuti pelajaran. Dan penulis juga membantu guru pamong memeriksa  tugas dan pekerjaan siswa. Baik pekerjaan rumah maupun pekerjaaan sekolah dan membantu guru pamong memasukkan nilainya ke daftar nilai.  Karna penulis masuk ke kelas  II  jadi penulis melakukan observasi fisik sekolah setelah pelajaran dimulai  yaitu pada pukul 08.00 sampai pukul 10.00. Pada masa observasi ini Penulis juga  bekerja sesuai dengan RKM. Yaitu  setelah pembelajaran selesai dan obsevasi fisik sekolah selesai, penulis  menata perpustakaan dan menata taman sekolah.

B.      MASA TERBIMBING.
Praktek atau Latihan Mengajar Terbimbing merupakan suatu tahapan di mana mahasiswa calon guru berlatih menerapkan keterampilan mengajar secara terintegrasi dan utuh dalam situasi mengajar yang sebenarnya di bawah bimbingan intensif dosen dan guru pamong. Dengan demikian latihan terbimbing melibatkan 3 komponen utama yaitu, komponen mahasiswa calon guru, komponen latihan dan bimbingan. kegiatan latihan terbimbing yang pada prakteknya dibimbing oleh guru pamong yang bertugas membimbing praktikan sebelum melaksanakan tugas mengajar di kelas.
Masa terbimbing dimulai  dari tanggal 8 sampai tanggal tangal 28 september Tepatnya 6 minggu.
Pada  minggu pertama masa terbimbing sudah dipakai libur selama 4 hari terhitung mulai tanggal 7 sampai tanggal  10  karena libur hari raya, pada masa terbimbing ini penulis bekerja sesuai dengan RKM,
Pada tanggal,15 dan 16  Agustus seyogianya penulis menata taman dan menata perpustakaan tidak  terlaksana karena penulis membantu dalam mempersiapkan perayaan 17 Agustus dan mendampingi siswa mengikuti lomba antar kelas. Pada tanggal 16 Agustus, yang seharusnya Penulis melihat guru pamong mengajar tidak terlaksana karena pada saat itu mulai dari jam 08.00- 13.00 penulis membantu guru pamong menghias kelas karna di sekolah mitra diadakan lomba menghias kelas dan kelas  yang dihias penulis bersama guru pamong mendapat juara pertama.
Pada tanggal 17 Agustus,  Penulis dan teman sesama praktikan tidak hadir dalam pelaksanaan upacara peringatan HUT RI karena pada tanggal 16 Agustus kepada sekolah mengatakan agar anak PPL tidak perlu datang ke sekolah karna yang mengikuti upacara kemerdekaan hanya kelas tinggi yakni kelas 4, 5 dan 6.
pada tanggal 19 – 24 Agustus, di RKM penulis  sudah merencanakan akan mengajar pelajaran matematika, IPA, IPS  dan Bahasa Indonesia. Tapi hal ini tidak terlaksana karena pada minggu  itu ujian bulanan berlangsung selama satu minggu. Hal ini terjadi karena pada waktu penyusunan RKM guru pamong tidak memberitahukan bahwa setiap minggu ketiga setiap bulannya ujian bulanan berlangsung. Dan pada saat penyusunan RKM, penulis sudah memberitahukan akan mengajar di minggu tersebut. Tapi pada saat itu, guru pamong mengiakan tanpa memberi tahu bahwa ternyata minggu tersebut adalah minggu berlangsungnya ujian bulanan.
 Pada tanggal 26 Agustus tepat hari senin, penulis sudah mulai mengajar, pelajaran yang penulis bawakan adalah Matematika dan Bahasa Indonesia.  Pada minggu ini, terhitung mulai tanggal 26 sampai tanggal 30 agustus, penulis  sudah mulai mengajar. Mata pelajaran yang diajarkan penulis adalah
Senin   : Bahasa Indonesia dan Matematika
Selasa : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA)
Rabu    :  PKN
Kamis : Matematika
Jumat   : Budi Pekerti
Pada hari sabtu tanggal 31 Agustus  penulis Seyogianya mengajar  SBK tapi tidak terlaksana karena pada hari itu guru pamong menugaskan penulis untuk memeriksa PR siswa dan membantu siswa yang lamban dalam mengikuti pelajaran.
            Tanggal 9  September 2013 atau minggu ke 4  masa terbimbing, penulis tidak lagi  berada di kelas guru pamong mengajar. Penulis mengajar di kelas IV B membawakan mata pelajaran IPA dan IPS dan kelas II  C membawakan mata pelajaran Matematika , IPA, IPS, PKN, Bahasa Indonesia dan SBK .





Berikut adalah Roster Penulis di kelas VI dan kelas II c
Hari

Senin
selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Mata pelajaran
Matematika
Ipa
Bahasa indonesia
PKN
Matematika
Budi pekerti
SBK
Jam ke

1-5
1-3
1-2
1-2
1-2
4-5
Ket :  pelajaran kelas 2 dimulai dari jam 10.15
jam 1-2 mulai dari jam 10.15-11.15
jam 3-5 mulai dari jam 11.15-12.50.
berikut  adalah  roster penulis di kelas  VI B
Hari

Kamis
Jumat
Sabtu
Mata pelajaran

IPS
IPA
IPA

Jam Ke
6-7 ( 11.15-12.45)
1-2  ( 7.40-8.50)
4-5 ( 9.40-11. 15)
Selama masa terbimbing di kelas IV dan kelas II C, penulis mengajar tanpa di bombing lagi oleh Guru pamong, walau terkadang guru kelas  datang untuk melihat sebentar.

















C.    Masa Mandiri.
Latihan mengajar mandiri merupakan tahapan paling penting dari program pengalaman lapangan (PPL). Tahap ini menuntut mahasiswa calon guru untuk menerapkan keterampilan mengajar yang terintergrasi dan utuh dalam situasi sebenarnya dengan bimbingan yang sangat minimal atau bahkan tanpa bimbingan.
Masa mandiri dimulai dari tanggal 23 September. Ketika masa mandiri ini, penulis sudah masuk mengajar ke kelas VI dan kelas II C dan memakai 2 minggu masa mandiri di kelas tersebut.
Selama masa mandiri penulis juga banyak menggantikan guru lain yang berhalangan untuk mengajar seperti di kelas VI C pelajaran IPA, kelas V C Matematika dan kelas IV A bahasa Indonesia. Selama masa mandiri ini penulis sudah mampu mengajar tanpa mimbingan dari guru pamong. Penulis yang memulai pembelajaran sampai akhir pembelajaran.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran mandiri antara lain:
1.      Meminta tugas mengajar (mata pelajaran) kepada guru kelas/pembimbing.
2.      Mencari sumber yang digunakan (buku pegangan wajib dan tambahan).
3.      Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
4.      Konsultasi rencana pelaksanaan pembelajaran dengan guru pamong.
5.      Menyalin rencana konsul ke dalam buku harian RPP rencana pelaksanaan pembelajaran
6.      Merancang atau membuat alat peraga yang akan digunakan.
7.      Mengajar sesuai jam pelajaran sesuai yang telah ditentukan.
8.      Evaluasi mengajar (refleksi).
9.      Koreksi tes evaluasi.
Masa mandiri selama 1 minggu penulis masih di kelas tinggi. Dan pada tanggal 1 Oktober 2013, penulis kembali ke kelas guru pamong untuk mengajar. Tapi pada  tanggal 2,3 dan  4 Oktober Guru kelas IV meminta penulis untuk kembali mengajar di kelasnya pelajaran IPA dan IPS untuk satu minggu kedepan, agar pelajaran yang penulis buat sampai pada tahap evaluasi pembelajaran sejauh mana siswa mengerti pelajaran yang penulis ajarkan di kelas itu.
            Pada tanggal 6 Oktober 2013. Penulis sudah selesai masuk ke kelas tinggi dan sepenuhnya mengajar di kelas rendah atau kelas II. Saat mengajar di kelas 2 hampir semua mata pelajaran penulis ajarkan. Kecuali computer dan bahasa inggris karna guru pamong penulis sudah mempercayakan penulis untuk mengajar di kelas itu, terkadang guru pamong melihat penulis pada saat mengajar. Pada tanggal 7 Oktober, penulis mengajarkan bahasa inggris karena pada saat itu guru bahasa inggri tidak datang dan penulis menggantikan guru tersebut mengajar bahasa inggris. Walaupun agak sedikit gugup tapi hal itu berhasil penulis atasi karna materi pelajarannya masih sederhana. 
Tanggal 28 Oktober adalah hari dimana Ujian PPL berlangsung. Penulis mmpersiapkan RPP dan alat peraga. Pada saat itu penulis mengajarkan Matematika dan bahasa Indonesia. Selama ujian berlangsung, kepala sekolah dan guru pamong ada di dalam kelas dan memperhatikan ketika penulis mengajar. Sebelumnya juga kepala sekolah sering melihat  guru guru PPL mengajar dan ketika ada waktu luang, kepala sekolah memberikan arahan dan kritikan tentang cara penyampaian pembelajaran kami.
Tanggal 31 Oktober adalah hari dimana PPL berakhir. Didalam RKM penulis masih merancanakan akan mengajarkan Matematika dan bahsa Indonesia pada hari itu,  tetapi hal itu tidak terlaksana karena penulis memiliki kegiatan lain  tetang pengumpulan nilai selama PPL. Dan hari itu juga setelah  jam belajar berakhir ( 13.15 Wib ) mahasiswa PPL melakukan perpisahan dengan Guru guru yang ada di sekoalh Mitra.









BAB III
ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN
A.     Proses Pembimbingan Dosen Pembimbing Lapangan
Sebelum terjun tempat PPL atau sekolah mitra, Mahasiswa PPL UNIKA ST THOMAS sudah di bekali dari kampus bagaimana pelaksanaan PPL di sekolah mitra. Salah satunya adalah pembimbingan dari Dosen Pembimbing Lapangan. Sebelum 1 Agustus atau hari pertama pelaksanaan PPL Dosen Pembimbing Lapangan sudah memberikan banyak masukan dan bimbingan ketika melaksanakan PPL. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan PPL berjalan dengan baik. Bimbingan dari Dosen Pembimbing Lapangan sebelum PPL adalah sebagai berikut :
1.      Perlunya menyusun Rencana Kegiatan Mahasiswa (RKM) pada minggu
2.      pertama atau pada masa observasi dengan berdiskusi dengan pamong, praktikan dan kepala sekolah mengenai hal hal yang akan dilakukan.
3.      Perlunya menjalin kekerabatan dengan guru guru yang ada di sekolah mitra dan belajar dari mereka hal hal yang patut untuk ditiru.
4.      Pelaksanaan PPL setiap harinya harus sesuai dengan RKM yang sudah di susun dan disepakati guru pamong. Dan jika ada yang tidak terlaksana maka mahasiswa PPL harus membuat catatan tentang kegiatan yang tidak terlaksana tersebuat dan dituangkan atau dilaporkan di laporan akhir PPL.
5.      Jika ada guru yang berhalangan dan guru pamong menyuruh untuk masuk menggantikan guru tersebut maka penulis harus bersedia menggantikan guru tersebut.
6.      Tidak mengajar jika  RPP belum di tandatangani guru pamong. Hal ini dilakukan agar ketika mengajar, materi yang diajarkan terstruktur dan tidak lari dari materi yang akan di ajarkan.
7.      Ketika selesai mengajar penulis harus memberikan supervisi klinis atau melakukan bimbingan dengan guru pamong mengenai tampilan  mengajar yang telah dilakukan dan meminta perbaikan hal hal apa saja yang harus di perbaiki dan apa yang harus di pertahankan.
8.      Ketika mengajar harus menggunakan alat peraga yang telah dirancang sebelumnya.
9.      Mampu berbaur dengan siswa dan memberikan bimbingan kepada siswa  layaknya seorang guru.
10.  Tidak boleh memukul siswa.
Kesembilan poin diatas adalah bimbingan yang diberikan Dosen Pembimbing Lapangan sebelum terjun ke lapangan. Dan setelah penulis di sekolah mitra, Dosen Pembimbing Lapangan juga datang untuk memberikan bimbingan sekaligus memeriksa RKM yaitu  pada tanggal  22 Agustus, tapi pada saat itu Penulis dan rekan PPL tidak membawa RKM  pada hari itu dan membuat Dosen Pembimbing Lapangan kecewa.  Dan  pada tanggal  26 Agustus Dosen Pembimbing Lapangan kembali datang kesekolah untuk memeriksa RKM dan Dosen Pembimbing Lapangan kembali kecewa karna  RKM  belum ditandatangani.  Pada tanggal  9 Oktober, Dosen Pembimbing Lapangan datang untuk memberitahu masa ujian dan tanggal pengumpulan laporan observasi.
B.      Proses Pembimbingan Guru Pamong
Sebelum melaksanakan kegiatan mengajar,  terlebih dahulu  penulis meminta materi yang akan di ajarkan kepada  guru pamong agar penulis tau membuat RPP nya. setelah rencana pelaksanaan pembelajran dibuat kemudian di konsultasikan lagi dengan guru pamong apakah ada yang ingin di tambahi dan di kurangi. Setelah rencana pelaksanaan pembelajaran disetujui dan di tanda tangani, maka RPP tersebut digunakan pada saat mengajar. Konsultasi tentang cara mengajar dan meminta pendapat kepada pamong selalu penulis lakukan  mengenai cara cara mengajar  di kelas rendah ( II) supaya pada saat mengajar penulis tidak gugup dan dapat menguasai kelas dengan baik. Selama  mengajar, guru pamong selalu mendampingi penulis di kelas. Tapi walaupun guru pamong di kelas, beliau tidak mencampuri apapun bahkan ketika siswa mulai rebut, beliau mengamati penulis bagagaimana cara membuat kelas kembali kondusif. Setelah selesai pembelajaran atau sepulang sekolah, penulis selalu berdiskusi dengan guru pamong dan beliau selalu memberikan komentar langsung mengenai cara mengajar yang penulis lakukan. 
Adapun saran yang beliau katakana mengenai  cara mengajar antarlain
1.      Ketika berada di kelas, jangan sampai terlebih dahulu gugup, karena jika awal mengajar gugup maka pembelajaran yang dirancang akan sia sia dan hasil belajar yang diterima siswa tidak maksimal. Beliau memberika saran agar pada waktu awl berdiri di depan penulis harus menganggap bahwa penulis adalah guru yang professional dan menganggap  bahwa kelas seperti milik sendiri. Maka pada waktu pembelajaran penulis tidak akan gugup.
2.       Ketika mengajar, hal yang sangat penting adalah mampu menguasai kelas. Seberapun baiknya  rencana mengajar yang telah di rancang tidak akan sampai kepada siswa jika tidak bisa  menguasai kelas. Saran beliau adalah ketika ada siswa yang tidak konsentrasi dan rebut, penulis menegor tapi tidak boleh membuat siswa berkecil hati atas tegoran tersebut. Jika suasana kelas menjadi sangat ribut, beliau mengatakan agar mengalihkan perhatian siswa secara keseluruhan. Seperti  guru memegang rambut dan bertanya kepada siswa “ ibu guru pegang apa?”  “ Jari apa yang ibu pegang “ ( sambil memegang salah satu jari “  dan lain sebagainya. Dan hal ini cukup membantu untuk memusatkan perhatian siswa.
3.      Materi yang di sampaikan harus sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan perlunya model dan alat peraga untuk mengembangkan kemampuan siswa.
4.      Penggunaan bahasa ketika mengajar harus bahasa yang dimengerti semua anak dan tidak boleh menggunakan kata yang terlalu  tinggi. Dan perbendahaaran kata harus lebih banyak lagi, karna yang diajari adalah anak kelas II.
5.      Tidak boleh memukul siswa dan tidak boleh mengucapkan kata kata yang membuat siswa berkecil hati. Beliau mengatakan jika anak di “kerasin” maka anak juga semakin “keras”. Maka seorang guru harus mampu menarik ulur hati siswa.
6.      Sebelum memberikan latihan atau pekerjaan sekolah maupun PR kepada siswa, penulis harus memberikan instruksi yang jelas bagaimana cara mengerjakannya.
7.      Perlunya kesabaran yang tinggi ketika mengajar di kelas  rendah.   Beliau mengatakan  kepada penulis agar penulis lebih melatih kesabaran yang lebih baik lagi kaerna terkadang ketika siswa tidak mendengarkan penulis mengajar , penulis marah dan me
8.      ngancam siswa dengan hukuman kepada siswa yang ribut.
Dari saran dan masukan yang diberikan oleh guru pamong, penulis mengerti bahwa mengajar bukan hanya sebagai transfer pengetahuan tetapi mengajar juga melatih diri untuk lebih dewasa secara emosional dan merupakan jembatan menuju guru yang professional.

C.    Permasalahan Yang Dihadapi
Beberapa masalah yang menjadi penghambat penyelenggaraan proses belajar mengajar selama melaksanakan kegiatan PPL di SD BUDI MURNI VI adalah
a.       Masalah Internal
Masalah internal adalah masalah yang berasal dari mahasiswa PPL itu sendiri, yang berupa:
1.      Keterbatasan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam menyampaikan materi sehingga dalam menyampaikan materi yang diajarkan sering tidak urut atau sistematis.
2.      Sulit dalam menentukan materi yang akan diajarkan, penyampaian konsep-konsep penting yang akan diajarkan dan menentukan bagian-bagian yang perlu penekanan.
3.      Kurang bisa menggunakan waktu dengan efesien sehingga dalam penyampaian materi sering tidak sesuai dengan waktu yang sudah direncanakan dalam skenario pembelajaran.
b.      Masalah Ekternal
Masalah ekternal adalah masalah yang berasal dari luar mahasiswa PPL, yang terdiri dari:
1.      Motivasi Siswa
Siswa menganggap mahasiswa PPL hanya sebagai guru sementara sehingga tidak terlalu mempengaruhi penilaian dalam proses belajar mengajar, akhirnya siswa kurang bersemangat mengikuti pelajaran dan tidak memperhatikan penjelasan guru.
2.      Suasana Kelas
Suasana dalam kelas di SD BUDI MURNI VI, masih ada saja siswa yang kurang antusias belajar, dan jumlah siswa yang lebih dari 40 orang perkelas sedikit banyak berpengaruh terhadap kondusifnya pembelajaran. walaupun hal ini tidak sampai menggangu aktivitas belajar mengajar.

D.    Penyelesaian Masalah Yang Dihadapi
Dalam upaya mengatasi masalah perlu adanya kerja keras dan kerja sama seluruh personil sekolah umumnya dan guru bidang studi khususnya, usaha tersebut tidak boleh terlepas dari sikap dan cara kita menghadapinya. Dari beberapa masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka langkah-langkah yang dapat ditempuh sebagai upaya untuk mengatasinya adalah:
1.      Mengenai hambatan yang berasal dari dalam diri (internal) mahasiswa PPL dapat dipecahkan dengan jalan meminta bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing mengetahui kekurangan dalam mengajar dan cara mengatasinya.
2.      Mengenai hambatan ekternal, guru pamong dan dosen pembimbing hendaknya membantu mahasiswa PPL dalam meningkatkan program belajar mengajar, perlu pemahaman ulang. Mengajar berarti usaha untuk menolong mahasiswa PPL agar memahami konsep yang disampaikan. Mahasiswa PPL perlu menyediakan waktu untuk mengadakan persiapan yang matang termasuk persiapan mental. Mahasiswa PPL harus selalu termotivasi agar berusaha untuk merancang apa yang disajikan. Mempersiapkan diri agar terampil dalam mengajar.

BAB IV
KESIMPULAN  DAN SARAN


  1. Kesimpulan.
Berhasil tidaknya proses pembelajaran tergantung dari kesiapan guru untuk mengajar. Mempersiapkan diri baik itu penguasaan materi, penggunaan media pembelajaran yang tepat dengan materi pelajaran, mental dan semua yang terkait dengan keterampilan mengajar guru pendukung keberhasilan pembelajaran. tidak kondusifnya proses pembelajaran perlu untuk diperhatikan oleh guru bagaimana pengelolaan kelas, mampu mengakomodir semua siswa dengan tingkat kecerdasan yang berbeda-beda
  1. Saran.
Keterlibatan guru pamong pada setiap pertemuan guru PPL dengan siswa dalam proses pembelajaran sangat perlu, dalam hal melihat sejauh mana perkembangan keterampilan dan kekurangan dalam mengajar yang harus diperhatikan, memberikan masukan kepada guru PPL di mana letak kekurangannya yang harus diperbaiki. Selain itu juga memberikan pengetahuan kepada guru PPL mengenai administrasi sekolah terutama bagaimana sistem penilaian yang dilakukan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi yang sudah disampaikan.




Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2014. BUKU INFORMASI MENARIK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger